Desa Batulawang merupakan salah satu Desa tua di Kota Banjar. Berdirinya Desa Batulawang sebagai Desa yang mempunyai pemerintahan dimulai pada saat Raden rangga Wiratanoewangsa menjadi Bupati Sukapura (Tasikmalaya). Pada saat itu Desa Batulawang masuk ke wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Raden rangga Wiratanoewangsa merupakan Bupati yang memindahkan pusat pemerintahan Sukapura dari Manonjaya ke Kota tasik sekarang. Sebelum memindahkan pusat pemerintahan Bupati Rangga Wiratanoewangsa membentuk beberapa Desa yang dikepalai oleh seorang “KUWU” (Kepala Desa). Pembentukan tersebut dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 1901 berdasarkan besluit kangjeng Bupati Sukapura yang ditandatangani oleh Raden rangga Wiratanoewangsa. Awalnya pusat pemerintahan Desa Batulawang berada di Puloerang yang sekarang masuk wilayah Kabupaten Ciamis. Berdasarkan sejarah tersebut maka Desa Batulawang berdiri sejak 1 Oktober 1901. Desa Batulawang yang sudah berdiri ratusan tahun yang lalu telah dijabat oleh beberapa Kepala Desa.
Desa Batulawang, AdminWilayah Desa Batulawang berdasarkan besluit tersebut dari PT. Albasi (sekarang daerah Sukamukti) sampai Puloerang (sekarang daerah Kab. Ciamis). Kepala Desa (Kuwu) Desa Batulawang yang yang pernah menjabat dari tahun ke tahun sejak Tahun 1901 yaitu;
merupakan kepala Desa pertama yang memerintah selama 8 Tahun. Pada saat itu pusat pemerintahan berada di Puloerang.
Kepala Desa Alban memerintah selama 4 tahun sampai dengan tahun 1913. Pada saat pemerintahannya pusat pemerintahannya berada di Pagerbatu kemudian dipindahkan lagi ke Cacaban (sukahurip Desa Sukamukti sekarang) pada saat itu tahun 1913 mulai dibuka perkebunan karet “leuweung Belengbeng” yang sekarang dikenal dengan PTPN VIII Kebun Batulawang.
Kepala Desa Murtama memerintah selama 17 Tahun. Pada saat menjabat Kepala Desa Murtama/ H. Abubakar Sidik memindahkan pusat pemerintahan dari cacaban ke Cimanggu yang sekarang dijadikan SDN 1 Batulawang. Pada saat itu bentuk balai Desa masih berbentuk panggung yang dikenal dengan “ imah panggung luhur tangtung, Suhunan Julang ngapak leang leang” menyerupai rumah jaman pajajaran sehingga beliau dapat penghargaan pemerintah Kolonial belanda. Pada zaman beliau juga dibukanya pabrik Tapioka (aci) disukahurip dan cibeet . selain itu pada saat itu juga dibangun terowongan Kereta Api yang jalur Banjar-Cijulang. Pada saat itu juga ada pembukaan lahan yang dikenal dengan bukbak Lakbok.
Kepala Desa Sukarja memerintah selama 12 tahun. Kepala Desa Sukarja pusat pemerintahannya masih di Cimanggu dan pada saat beliau menjabat beliau membuka Rawa Cibauna atau yang sekarang kita kenal dengan Dusun Karangsari yang merupakan daerah pesawahan Desa Batulawang saat ini. Pada tahun 1937 Desa Batulawang masuk Kabupaten Ciamis karena pada saat itu Banjar sampai Cijulang menjadi Wilayah kabupaten Ciamis.
Kepala Desa Winita Praja menjabat dua periode dimana periode pertamanya menjabat selama 5 tahun. Pada saat itu pusat pemerintahan masih di Cimanggu tetapi letak kantor/ balai Desa berada di SDN 1 Batulawang (saat ini) menjadi ketempat sekarang dengan membangun joglo seperti keraton. Pada saat itu dibangun pula Masjid Desa pada tahun 1946. Infrastruktur juga sudah mulai berkembang dimana pada saat pemerintahannya dibangunlah jalan tembus ke Sukaharja, Pamuntuan, Cikawung, cinangsi tembus ke Ciaren. Tidak hanya membuka jalan tetapi juga memperlebar jalan Pagerbatu dan karangsari. Kemudian pada tahun 1947 beliau di tahan Belanda karena memimpin serangan ke belanda dalam agresi militer ke II. Sehingga pada saat itu Batulawang dibumi hanguskan semua rumah rumah dibakar kecuali yang tidak terbakar hanya Balai Desa, Masjid dan Rumah Sekretaris Desa Darjo. Kemudian jabatan kepala Desa diserahkan kepada Raden Atma.
Kepala Desa Raden Atma hanya sebagai Kepala Desa pengganti/ pejabat sementara karena kepala Desa Winita Praja ditahan Belanda. Beliau hanya memerintah satu tahun. Meskipun sebentar beliau sangat berjasa karena pada saat itu dibangunlah Lapangan sangkuriang meskipun pekerjaanya tidak selesai karena habisnya masa jabatan.
Setelah keluar karena ditahan Belanda Winita Praja kembali menjabat Kepala Desa selama 20 tahun. Pada saat itu masjid Desa yang semula dibelakang (SDN 1 Batulawang sekarang) dipindahkan ke tempat yang sekarang. Untuk menandai perjuangan rakyatnya pada tahun 1950 beliau membangun tugu perjuangan didepan balai Desa.
Kepala Desa Haeli menjabat Kepala Desa selama 10 tahun. Pada saat pemerintahannya beliau menggali jalan didepan Balai Desa yang tadinya sejajar menjadi dibawah Desa. Selain itu beliau juga mengganti pendopo menjadi Aula Desa dan menyelesaikan pembangunan Lapang Sangkuriang. Pada tahun 1979 mulai adanya pemekaran Desa dengan Desa Karyamukti.
Kepala Desa Omon hanya memerintah selama 1 tahun karena beliau hanya kepala Desa sementara.
Kepala Desa M. Yusuf Sutisna menjabat selama 7 tahun. Beliau merupakan anak dari Kepala Desa Murtama. Pada saat beliau menjabat pada saat itu dibangun irigasi cekdam di Batupeti (sekarang daerah Sukamukti). Selain itu infrastruktur juga mulai dibangun seperti pengerasan jalan Desa.
Kepala Desa Muhamad saleh menjabat selama 13 tahun. Pada saat itu Batulawang merstatus sebagai kamantren (setingkat kecamatan) yang meliputi 3 Desa yaitu Desa Batulawang, Desa Karyamukti dan Puloerang. Tetapi hanya dua tahun Karena dengan Keputusan Menteri Dalam negeri yang menjadi Kecamatan adalah Pataruman. Pada tahun 1989-1991 dilaksanakan perehaban masjid Desa. Pada saat listrik mulai masuk Desa dan jalan-jalan Desa mulai diaspal.
Kepala Desa Asep Hidayat, BBA. Menjabat selama 13 tahun. Pada saat beliau menjabat dilaksanakan perehaban Balai Desa. Pada saat itu Desa Batulawang masuk mada wilayah Kota Banjar dengan adanya pemekaran wilayah Kota Banjar pada tahun 2002 menjadi kotif dan 2004 menjadi Kota. Tahun 2005 terjadi pmekaran Desa kembali yaitu Desa sukamukti. Pada saat itu mulai dibangkitkan kembali budaya ngabungbang.
Kepala Desa Sarip Supriatna hanya memerintah selama 1 tahun karena beliau hanya kepala Desa sementara sebelum adanya Kepala Desa yang baru melalui Pilkades.
Kepala Desa Sumarna menjabat selama 6 tahun. Pada saat beliau menjabat beliau melanjutkan pembangunan Balai Desa menjadi dua lantai. Saat itu dikembalikannya kembali fungsi Lapang sangkuriang yang semula dibangun pasar pada tahun 2010 menjadi lapang sepakbola kembali. Selain itu Periode tersebut dibangun jalan Hotmic Jalan utama Batulawang, Jalan pagerbatu dan jalan Pacor tembus bebedahan.
Plt Kepala Desa Asep Rianto hanya menjabat selama 5 bulan karena beliau hanya pejabat sementara yang ditugaskan oleh Pemerintah Kota Banjar untuk mengisi kekosongan Kepala Desa sampai dengan 20 Desember 2020 setelah ada Kepala Desa terpilih hasil Pemilihan kepala Desa serentak tahun 2019.